Rumput??
Ada
apakah gerangan dengan si rumput??
Well,
ini bukan kisah dongeng tentang
rumput yaaa hehehe…. Tapi ini sebuah kisah
nyata yang terjadi beberapa waktu yang lalu,, tepatnya 22 MARET 2012,,, tepatnya lagi pas aku lagi jalan sendiri ditengah
suasana hati yang lagi berada di puncak tertinggi ke mollooooowww’an hehehehe……
As
usual, kalo lagi melooouuuwww gitu, jalan pasti uda ga terarah, serong sana,
serong sini, putar kanan, putar kiri, lalu lompat-lompat kaya kelinci, trus
terbang kaya emprit! LHOH?? Hahaha kidding….
Yaaa
intinya waktu itu aku lagi jalan menuju ke suatu tempat dimana aku memang cukup
sering main-main ke situ. Eits, tapi maaf yak! Nama tempat dirahasiakan demi
menjaga privasi oknum-oknum tertentu! Hwahaha……
Nah,
pas jalan itu, tiba-tiba muncul 1 kata di pikiranku…
Dan
kata itu adalaaaahhhhhhh
Clliiiiiiinnnnggg………………
Taratat
ratata………………
::: RUMPUT…!!! :::
Yak!
Rumput!
Kata
itu muncul begitu saja di pikiranku waktu aku jalan nunduk karena beban tanduk
dikepala terasa berat dan menusuk bagai
tusukan jarum! LOL!
Nah,
saat langkah kakiku kian gontai nan lemes, pikiranku justru mulai berlari-lari
mencari-cari makna rumput. Aku mulai mencoba membandingkan diriku dengan
rumput! Mencoba belajar dari rumput yang selalu dipandang rendah n dianggap
sebagai perusak bagi sebagian besar orang. Perusak pemandangan, perusak
tumbuhan lain!
BUT,,,,
1
hal positif yang
bener-bener aku tangkap dari rumput adalah
Rumput itu hidupnya tiada hari tanpa
penderitaan: tiada hari tanpa diinjak banyak orang. Hebatnya, dia gak mati
lhoh! Dia tetap ijoooo,, tetap tumbuh (gak
peduli ntah tumbuhnya tetep ke atas atau malah jadi serong kanan n kiri, yang
pasti dia tetep tumbuh dan gak mati!
hehehehe)
PLAAAKKKKKK…..!!!!
Hiks!
Abis
mendapatkan hal itu, aku langsung merasa tertampar-tampar sendiri. Kaya
menusuk-nusuk diri sendiri! Hyaaaaaaaa….. So sad……
How
about me?? Apakah aku sekuat rumput
dalam menghadapi masalah yang ada??
Hiks!
Kalo dibandingin sama rumput, aku merasa kalah deh! Aku?? Aku merasa ga ada
apa-apanya kalo dibandingin sama rumput! Aku baru dapet masalah dikit aja uda
langsung loyo, nglokro, frustasi, patah
semangat, mau mundur, DLL (dan laennya lupa XP)
Aku
pun tersadar oleh pikiran sendiri….
Thanks,
God, sudah menaruh pikiran itu dalam diriku sehingga aku bisa belajar…… J
TAPI
eh TAPI, waktu aku ceritaiin apa yang aku pelajari dari rumput itu ke
seseorang,,, eeee dia gak setuju! Dia bilang, bagaimanapun rumput itu perusak! Huuuuu
sebel! Hadeeehhh,,, padahal aku uda bilang kalo aku tu lagi mencoba mengambil
sesuatu yang positif dari rumput, mencoba melihat sisi positif dari apa yang
dipandang orang negatif!
However,
uniknya, karena tanpa aku duga-duga, minggu, 25 MARET 2012, waktu aku ke gereja aku mendapat satu artikel
tentang rumput juga.
SPIRITUALITAS RUMPUT
Musim kering bergeming
Hujan tofan tak bergoyang
Diinjak tak beranjak
Dibabat menjadi berkat
Hidup adalah berbagi kehidupan
Dengan semua makhluk ciptaan
Itulah rumput yang hidup karena
kemurahan Tuhan.
(Widyatmadja, 2010)
Mak
glekkkk!
Setelah
membaca artikel itu aku langsung merasa syokk, kaget!!!
Waaahhh
KEREN! Beberapa hari lalu aku disanggah seseorang gara-gara pemikiranku tentang
rumput, eee sekarang aku dapet satu kata-kata singkat yang isinya mirip dengan
apa yang aku pikirkan.
Kalau
kemarin aku anggap penderitaan si rumput cuma karena diinjak injak, ee disini
aku tau kalo penderitaan rumput ga cuma itu aja! Penderitaan rumput itu banyak,
termasuk merasakan hujan, angin kencang, bahkan di sabittt untuk dijadikan
makanan ternak tapi dia tetep tumbuh lagi, lagi, lagi, lagi dan lagi (yaa, kalo di sabit dia emang akan mati, tapi
pasti tetep akan ada rumput lain yang terus bertumbuh melanjutkan perjuangan
rumput sebelumnya – kalaupun harus pergi, gak boleh pergi gitu aja, harus
meninggalkan sesuatu/ seseorang yang bisa melanjutkan perjuangan kita)!
Hmmmm,,,
senangnya,,,, 1 hal lagi yang aku pelajari dari puisi itu tentang rumput. Hehehehe……
^^
So,
ga ada salahnya belajar dari rumput. Rumput emang sering dianggap perusak. Tapi
kita bisa belajar dari rumput yang tetep tumbuh dan gak mati walaupun tiap hari
diinjak-injak orang.
Being
like green grasses which still grow up even though there are many sufferers,
why not??
Menjadi
seperti rumput yang tetep tegar, tetep kuat walaupun banyak hal yang merintangi.
^^
sukaaaa :D
BalasHapus