Senin, 16 April 2012

RUMPUT


 Rumput??
Ada apakah gerangan dengan si rumput??
Well, ini bukan kisah dongeng tentang rumput yaaa hehehe…. Tapi ini sebuah kisah nyata yang terjadi beberapa waktu yang lalu,, tepatnya 22 MARET 2012,,, tepatnya lagi pas aku lagi jalan sendiri ditengah suasana hati yang lagi berada di puncak tertinggi ke mollooooowww’an hehehehe……
As usual, kalo lagi melooouuuwww gitu, jalan pasti uda ga terarah, serong sana, serong sini, putar kanan, putar kiri, lalu lompat-lompat kaya kelinci, trus terbang kaya emprit! LHOH?? Hahaha kidding….
Yaaa intinya waktu itu aku lagi jalan menuju ke suatu tempat dimana aku memang cukup sering main-main ke situ. Eits, tapi maaf yak! Nama tempat dirahasiakan demi menjaga privasi oknum-oknum tertentu! Hwahaha……
Nah, pas jalan itu, tiba-tiba muncul 1 kata di pikiranku…
Dan kata itu adalaaaahhhhhhh
Clliiiiiiinnnnggg………………
Taratat ratata………………
::: RUMPUT…!!! :::

Yak! Rumput!
Kata itu muncul begitu saja di pikiranku waktu aku jalan nunduk karena beban tanduk dikepala terasa berat dan menusuk bagai tusukan jarum! LOL!
Nah, saat langkah kakiku kian gontai nan lemes, pikiranku justru mulai berlari-lari mencari-cari makna rumput. Aku mulai mencoba membandingkan diriku dengan rumput! Mencoba belajar dari rumput yang selalu dipandang rendah n dianggap sebagai perusak bagi sebagian besar orang. Perusak pemandangan, perusak tumbuhan lain!
BUT,,,,
1 hal positif yang bener-bener aku tangkap dari rumput adalah
Rumput itu hidupnya tiada hari tanpa penderitaan: tiada hari tanpa diinjak banyak orang. Hebatnya, dia gak mati lhoh! Dia tetap ijoooo,, tetap tumbuh (gak peduli ntah tumbuhnya tetep ke atas atau malah jadi serong kanan n kiri, yang pasti dia tetep tumbuh dan gak mati! hehehehe)
PLAAAKKKKKK…..!!!! Hiks!
Abis mendapatkan hal itu, aku langsung merasa tertampar-tampar sendiri. Kaya menusuk-nusuk diri sendiri! Hyaaaaaaaa….. So sad……
How about me?? Apakah aku sekuat rumput dalam menghadapi masalah yang ada??
Hiks! Kalo dibandingin sama rumput, aku merasa kalah deh! Aku?? Aku merasa ga ada apa-apanya kalo dibandingin sama rumput! Aku baru dapet masalah dikit aja uda langsung loyo, nglokro, frustasi, patah semangat, mau mundur, DLL (dan laennya lupa XP)
Aku pun tersadar oleh pikiran sendiri….
Thanks, God, sudah menaruh pikiran itu dalam diriku sehingga aku bisa belajar…… J

TAPI eh TAPI, waktu aku ceritaiin apa yang aku pelajari dari rumput itu ke seseorang,,, eeee dia gak setuju! Dia bilang, bagaimanapun rumput itu perusak! Huuuuu sebel! Hadeeehhh,,, padahal aku uda bilang kalo aku tu lagi mencoba mengambil sesuatu yang positif dari rumput, mencoba melihat sisi positif dari apa yang dipandang orang negatif!

However, uniknya, karena tanpa aku duga-duga, minggu, 25 MARET 2012, waktu aku ke gereja aku mendapat satu artikel tentang rumput juga.

SPIRITUALITAS RUMPUT

Musim kering bergeming
Hujan tofan tak bergoyang
Diinjak tak beranjak
Dibabat menjadi berkat
Hidup adalah berbagi kehidupan
Dengan semua makhluk ciptaan
Itulah rumput yang hidup karena
kemurahan Tuhan.
(Widyatmadja, 2010)

Mak glekkkk!
Setelah membaca artikel itu aku langsung merasa syokk, kaget!!!
Waaahhh KEREN! Beberapa hari lalu aku disanggah seseorang gara-gara pemikiranku tentang rumput, eee sekarang aku dapet satu kata-kata singkat yang isinya mirip dengan apa yang aku pikirkan.
Kalau kemarin aku anggap penderitaan si rumput cuma karena diinjak injak, ee disini aku tau kalo penderitaan rumput ga cuma itu aja! Penderitaan rumput itu banyak, termasuk merasakan hujan, angin kencang, bahkan di sabittt untuk dijadikan makanan ternak tapi dia tetep tumbuh lagi, lagi, lagi, lagi dan lagi (yaa, kalo di sabit dia emang akan mati, tapi pasti tetep akan ada rumput lain yang terus bertumbuh melanjutkan perjuangan rumput sebelumnya – kalaupun harus pergi, gak boleh pergi gitu aja, harus meninggalkan sesuatu/ seseorang yang bisa melanjutkan perjuangan kita)!
Hmmmm,,, senangnya,,,, 1 hal lagi yang aku pelajari dari puisi itu tentang rumput. Hehehehe…… ^^

So, ga ada salahnya belajar dari rumput. Rumput emang sering dianggap perusak. Tapi kita bisa belajar dari rumput yang tetep tumbuh dan gak mati walaupun tiap hari diinjak-injak orang.

Being like green grasses which still grow up even though there are many sufferers, why not??
Menjadi seperti rumput yang tetep tegar, tetep kuat walaupun banyak hal yang merintangi.
^^

1 komentar: