Selasa, 31 Mei 2011

Patah Hati

Malam yang dingin, gerimis rintik-rintik mulai turun membasahi seluruh kota Blora. Selly, seorang gadis kelas yang baru saja duduk di bangku SMA sedang menulis diary di kamarnya. Raganya memang bearada di kamarnya, tetapi jiwanya entah pergi mengembara kemana. Hingga akhirnya, dinginnya udara malam membuat Selly akhirnya tertidur dalam rengkuhan sang dewi malam.
~~~
Hari ini, di sekolah Selly tampak tak seceria seperti biasanya. Biasanya jika istirahat, wajahnya selalu ceria, tapi kali ini ia tampak berbeda. Wajahnya kelihatan murung. Entahlah, tapi sepertinya perasaan gundah gulana sedang menghiasi hatinya.

“Sel, kamu kok murung sih? Kamu kenapa?“ tanya Erika, sahabat Selly.

“Ga pa-pa kok… Er.” Selly terdiam sejenak.
“Er, menurutmu cinta itu apa?“ lanjut Selly setelah keheningan lama menyergap mereka berdua.

Erika menelan ludahnya. Ia kaget mendengar pertanyaan dari sahabatnya itu. “Ooh, cinta… menurutku cinta itu sesuatu yang sangat aneh, unik, emmm………… suatu perasaan yang sulit diugkapakan dengan kata-kata getooo. Perasaan itu timbul dan tumbuh dalam diri seseorang, tapi kita ga kan pernah bisa tahu kapan datang dan perginya perasaan cinta itu. Dia datang tanpa kita sadari.“

“Er, kamu pernah jatuh cinta ga?“ tanya Selly lagi setelah mendengar penjelasan Erika.

Erika terkekeh. “Ya pasti pernah banget Sel, tapi ya gitu deh… masih cinta monyet”
“Eh, emangnya kenapa Sel? Kamu lagi jatuh cinta ya?? Kalau bener kamu jatuh cinta, kenapa wajahmu murung? Harusnya orang yang jatuh cinta kan ceria……………” lanjut Erika.

Selly menarik nafasnya dalam-dalam. “Er, janji ya ma aku.“

“Janji ??? Emang ada masalah apa?“ tanya Erika kaget dan penasaran.

“Gini… kamu tahu kan kalau aku kagum banget ma kak Tomy.“

“Ooooo……” Erika manggut-manggut. Ia merasa bahwa dirinya mulai mengerti apa yang sedang dialami sohibya itu. “Yup. Aku tahu banget kok Sel. Kamu suka kak Tomy karena dia baik, pinter, ramah, trussss…… ya gitu deh.“

“Emm, Er, aku merasa sekarang ini aku udah ga kagum lagi ma kak Tomy. Tapi, sekarang ini perasaanku pada kak Tomy lebih dari perasaan kagum. Maksudku… aku falling in love.“ jawab Selly pelan sambil menunduk.

“Whattttt??”
~~~  
Selly kembali ceria. Tapi, sekarang yang selalu dipikirkan Selly adalah kak Tomy. Akibatnya nilai-nilai pelajaran Selly anjlok karena jarang belajar. Setiap hari kegiatan Selly cuma membicarakan, memikirkan, dan membayangkan kak Tomy.
#aduhhhh,,,, ya gitu tu kalo ada remaja jatuh cinta#

Hingga suatu hari saat sedang digelar acara pentas seni di lapangan basket sekolah…


“Jen, aku denger kak Tomy yang pinter itu ketua acara pensi ini yaa? “ tanya Selly pada Jenny ketika mereka berdua tengah menikmati acara petas seni yang diadakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun sekolah mereka itu.

“Iya, ketuanya kak Tomy anak dua belas IA.4 itu. Kak Tomy yang pacarnya kak Nica itu lho.“ jawab Jenny.

“Kak Nica? Kak Nica kakak kelas kita itu?“ tanya Selly kaget tak percaya.

“Iya. Kan mereka dah lama pacaran.“

“Ooh, aku ga ngerti. Mungkin juga gitu…“ jawab Selly pelan. Semangatnya pun tiba-tiba hilang.

Sepulang dari sekolah Selly menyendiri di kamarnya. Selly termenung sambil menangis.
“Hiks hiks hiks……… Kenapa… kenapa TUHAN??? Kenapa aku tahu kak Tomy pacarnya kak Nica ga dari dulu dulu aja?? Kenapa aku harus ngalamin kayak gini lagi… Cintaku bertepuk sebelah tangan lagi……”
~~~
Esoknya, di sekolah Selly tampak murung lagi. Erika yang melihat hal itu segera mendekati Selly.

“Sel, kamu kenapa lagi ? Pagi-pagi gini wajahmu udah lecek bin kucel binti kusut gitu.“ tanya Erika lembut.

Selly menggelengkan kepalanya. “Aku kecewa, Er!“

“Maksudmu?“ tanya Erika tak mengerti.

“Er, kak Tomy yang slama ini kukagumi… teryata… teryata… “ jawab Selly sambil menitikkan air mata.
#dasar ababil,, baru gitu aja udah nangis,,, hahahahaha#

“Iya… kak Tomy kenapa?“ tanya Erika makin tak mengerti.

“Kak Tomy dah punya, Er. Ternyata kak Tomy pacarnya kak Nica.“

Erika terdiam. Dalam hatinya dia berguman, “Aduh Sel Sel…… Kupikir kamu sudah tahu kalau kak Tomy pacarnya kak Nica……”
~~~
Sejak saat itu Selly ga pernah tertawa lagi. Hari-harinya diisi dengan kemurungan dan kekecewaannya pada kak Tomy. Genk KRUCIL– Genknya Selly, Riva, Erika, dan Yorin yang berbadan mungil kaya wayang krucil– pun terkena dampaknya. Genk mereka yang selalu ramai karena karena Selly kini menjadi sunyi hening sejenang.
#mengheningkan cipta MULAI, hahahaha#

“Sel, udahlah ga usah mikirin kak Tomy terus. Lupain aja dia. Lagian bentar lagi dia juga lulus.“ hibur Riva.

Selly hanya terdiam. Termangu dalam angannya tentang kak Tomy.

“Sel, kalau kamu diem terus kita juga ikutan sedih.“ hibur Yorin juga.

Selly ga menjawab. Entah apa yang berkecamuk dalam pikirannya. Dia malah pergi keluar menuju kelas lain menemui sobat terbaiknya sewaktu SMP, Levina.

“Hai, Sel?“ sapa Levina sambil melambaikan tangannya begitu ia melihat Selly hendak menemuinnya.

Selly membalas lambaian tangan Levina tanpa mengucap sepatah katapun.

“Ada apa, Sel ?“ tanya Levina, “emm, kamu lagi sedih yaa? Kenapa? “

“Ga pa-pa kok, Vin. Aku cuma ingin ketemu kamu aja.“

“Yuup, tapi sorry ya, Sel, aku lagi banyak tugas nih.“

“ Hmmm… “
~~~
Waktu terus berjalan. Dan ga terasa sebulan sudah terlewati. Sedikit demi sedikit perasaan kecewa Selly pada kak Tomy pun menghilang. Kini Selly kembali ceria dan bergabung kembali dengan genk KRUCIL-nya.

“Sel, kamu kan dah gabungan ma kita-kita lagi nih. Em… by the way kamu bener nih dah nglupain kak Tomy?“ tanya Riva tiba-tiba.

“Emm… mungkin gitu… tapi…,“ Selly ragu-ragu menjawab “sudahlah lupain aja.“

“Bener dah lupa?“ tanya Riva setengah menggoda.

“Emm,,, yaaa gitu deehhh.“ jawab Selly sambil tersenyum kecil, senyum yang tak bisa ditebak apa artinya.

-END-


September 2006
^marieae^

0 komentar:

Posting Komentar